latest articles

Selasa, Desember 10, 2013

tempat wisata ustano rajo

tempat wisata ustano rajo

Situs cagar Alam Ustano Rajo

wisata sejarah cagar alam ustano rajo alam batusangkar
Cagar alam ustano rajo alam
Kompleks pemakaman ini terletak di ruas jalan raya yang menghubungkan Kota Batusangkar dengan Istana SilinduangBulan. Kompleks pemakaman ini terdapat di sebelah kanan jalan apabila anda berasal dari Batusangkar. Picingkan mata baik-baik agar anda tidak melewatkan tempat ini sebab kompleksnya tidak terlalu besar dan papan petunjuknya sedikit tertutup rerimbunan pepohonan. Kanan kiri kompleks pemakaman ini diapit oleh rumah penduduk. Satu-satunya yang membuatnya dapat dikenali dengan jelas ketika dilintasi adalah rimbun dan besarnya pohon-pohon yang tumbuh di dalam kompleks pemakaman ini.  Kompleks pemakaman ini dikelilingi dengan pagar batu setinggi pinggang. Pada saat kunjungan, tidak ada seorang pun di kompleks pemakaman ini. Uda sekaligus menjadi pemandu kami saat kami ingin melihat kompleks pemakaman ini.
wisata sejarah ustano rajo alam batusangkar
Seperti halnya kompleks pemakaman ‘purba’, bentuk batu nisan yang digunakan bukanlah bentuk konvensional seperti yang kita kenal sekarang. Bentuk batu nisan sedikit unik seperti huruf P dengan bagian tiang berukuran tebal atau yang biasa disebut dengan ‘menhir’. Nisan tersebut pun sedikit berukir dan berlumut sehingga memperkuat kesan purba dari makam tersebut. Kompleks makam tersebut berukuran tidak terlalu besar dan hanya berisi tiga belas buah makam.  Walaupun beraroma ‘purba’, namun kompleks pemakaman ini adalah kompleks pemakaman Islam, yang ditandai cukup jelas dengan posisi makam yang memanjang utara-selatan. Ada satu pohon besar di tengah-tengah kompleks dan ada sebuah rumah mini yang terletak di depan kompleks diantara rerimbunan pohon, saya tidak mendapat penjelasan yang cukup tentang keberadaan rumah mini tersebut. Sayang, informasi yang bisa dihimpun tidak terlalu banyak terntang pernak-pernik yang ada di kompleks pemakaman tersebut. Hanya ada satu buah papan plang yang berisi penjelasan umum Ustano Rajo Alam saja.

Ustano di sini berarti makam alias kuburan. Ustano Rajo Alam adalah kompleks pemakaman raja-raja Pagaruyung. Ada 13 makam di sini. Karena nisannya masih mirip menhir, tidak seperti nisan sekarang yang sudah dilengkapi dengan nama, saya tidak bisa melihat satu per satu itu makam siapa. Di bawah pohon beringin dalam kompleks ini juga terdapat batu seperti tempat duduk yang disusun secara melingkar. Konon tempat ini dahulunya dipakai oleh para petinggi adat untuk bermusyawarah.

Pemberhentian terakhir kami sebelum balik ke Padang adalah Situs Prasasti Kubu Rajo. Di situs ini terdapat dua blok prasasti; Kubu Rajo I dan Kubu Rajo II. Kedua prasasti ini dikenal dengan nama Batu Basurek. Kubu Rajo I, yang ditulis dengan huruf palawa berbahasa sansekerta, berisi tentang silsilah Adityawarman. Sedangkan Kubu Rajo II hanya berisi simbol-simbol yang sepertinya menunjukkan tahun-tahun penting masa pemerintahan Adityawarman. Isinya tidak sejelas Kubu Rajo I.

Situs cagar Alam Ustano Rajo
Read more

Tempat tempat wisata di kabupaten tanah datar

Tempat tempat wisata di kabupaten tanah datar antara lain :

Kabupaten tanah datar merupakan tempat dimana berasal suku Minangkabau dari kabupaten inilah orang minangkabau berasal.
Tempat wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Fort van der Capellen, Batu Batikam, dan Ustano Rajo.Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian.

tempat wisata yang ada di tanah datar
Tanah datar

Kabupaten tanah datar merupakan tempat dimana berasal suku Minangkabau dari kabupaten inilah orang minangkabau berasal.
Tempat wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagaruyung, Istano silunduang bulan, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Fort van der Capellen, Batu Batikam, dan Ustano Rajo.Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian.
Read more

Kamis, November 21, 2013

TEKS SOEMPAH PEMOEDA

   SOEMPAH PEMOEDA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE
TANAH AIR INDONESIA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE
BANGSA INDONESIA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN
BAHASA INDONESIA


28 OKT 1928

Read more

ISTANO SILINDUANG BULAN

Istano Silinduang Bulan terletak di pusat kerajaan Pagaruyung kota batusangkar. Istana yang    berukuran  28 x 8 meter disebut juga dengan Rumah Gadang Sambilan Ruang. Istana  ini  didirikan  di  tapak  istana  lama  yang    terbakar  pada  tahun  1966  atau  sekitar dua   kilometer sebelah utara  Istana Basa  (terbakar 2007) atau istana pagaruyung . Sehingga, Istano Silinduang Bulan yang  ada  sekarang  bukan  lagi   istana  yang  asli,  akan  tetapi  merupakan  replika  yang  sudah dibangun  ulang  untuk   menggantikan istana lama yang terbakar. Istano  Silinduang  Bulan  mempunyai beberapa keunikan   yang menarik untuk dilihat.  
gambar istano silinduang bulan kota batusangkar sumbar
Istano Silinduang Bulan
Dari  style  bangunan,  Istano  Silinduang  Bulan   menggunakan  style “Alang Babega”, hal ini berbeda dengan istana-istana   yang  lain  yang  ada  di Minangkabau  yang  lebih  banyak memakai  style  bangunan Gajah   Maharam,  Rajo  Babandiang, Sitinjau  Lauik  dan  sebagainya.   Style “Alang  Babega“  ini  merupakan  style bangunan  khas  tempat  para  raja   dan keluarga menginap.

Pada  bagian  dinding  istana  ini  dihiasi  dengan  berbagai   jenis  ukiran.  Diantaranya:  Pucuak Rabuang  dan  Aka  Cino  dipadukan  dengan   hiasan  kaca  Tabentang  Kalangik.  Pada  jalusi  di atas jendela  dihiasi   dengan ukiran tembus dengan motif  Si Kambang Manih. Pada bagian di bawah  pinggir atap yang disebut dampa-dampa dihiasi dengan tiga jenis ukiran  yaitu: Pisang Sasikek,  Aka  Cino  dan  Tantadu  Bararak.  Pada   pintu  masuk  juga  dapat  dilihat  berbagai macam  jenis  ukiran  seperti:  Tupai   Managun,  Daun  Bodi,  Saik  Wajik,  Bungo  Lado,  Buah Palo   Bapatah, Itiak Pulang Patang. Sehingga Istano Silinduang Bulan merupakan   salah satu Rumah  Gadang  yang  memiliki  ukiran  Relic  Minang  yang  sangat  indah  dan   menakjubkan. Sementara  itu  atap  Istano  Silinduang  Bulan  mempunyai  tujuh  buah  gonjong  (tajuk)  yang berdiri kokoh dan megah menjulang ke langit.

Di bagian halaman Istano Silinduang Bulan berdiri dua buah rangkiang. Rangkiang merupakan tempat  penyimpanan  padi  para  keluarga  Kerajaan   Pagaruyung.  Kedua  rangkiang  tersebut diberi nama Si Bayau-bayau dan Si  Tinjau Lauik. Sebagai  istana  Kerajaan  Pagaruyung,  Istano  Silinduang  Bulan  sekarang  ini  masih  banyak menyimpan  benda-benda  pusaka   Kerajaan  Pagaruyung  yang  dirawat  dengan  baik.  Warisan pusaka kerajaan yang ada tersebut  tentunya menarik untuk dilihat dan diamati. Istano Silinduang Bulan terletak di Nagari Pagaruyuang Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia.


Untuk  mencapai  lokasi  Istana  Silinduang  Bulan,  para  wisatawan  dapat  menggunakan  jalur darat.  Perjalanan  dimulai  dari  kota  Padang  dengan  menggunakan  angkutan  umum,  travel, Bus  Kepariwisataan Provinsi Sumatra Barat mobil pribadi atau mobil sewaan. Jarak objek wisata dari   Padang ditempuh   lebih kurang 2 jam.

batusangkarblogger.blogspot.com
Read more

ISTANA PAGARUYUNG

Istana pagaruyung atau istano basa / istano pagaruyuang yang terletak di nagari pagaruyung kecamatan tanjung emas ini merupakan objek wisata budaya yang paling diminati oleh para wisatawan asing maupun lokal di sumatera barat ( sumbar ).  Istana pagaruyung ini dapat ditempuh  dalam waktu 2 jam yang berjarak kurang lebih 100km dari Bandara Internasional Minangkabau ( BIM ) di padang. Bangunan istana pagaruyung ini terdiri dari 11 gonjong yang tersusun rapi diatap istana memiliki 72 buah tonggak serta terdiri dari 3 lantai. Istana kebanggan warga kota batusangkar ini diselimuti oleh banyak sekali ukiran yang mencerminkan falsafah dan budaya minangkabau dari setiap perbedaan bentuk ukiran serta warna pada ukiran tersebut.

istana pagaruyung tanah datar batusangkar padang sumbar
istana pagaruyung
Dari pusat kota batusangkar, istana pagaruyung hanya berjarak 5km dan dapat ditempuh dengan banyaknya sarana transportasi yang tersedia menuju objek wisata ini. Istano Silinduang bulan pun hanya berjarak 2km dari istana pagaruyung yang juga merupakan objek wisata budaya lainnya di kota batusangkar. Istano basa merupakan objek wisata primadona Kabupaten Tanah Datar. Istano Basa Pagaruyung dibangun tahun 1976 dan merupakan duplikat bangunan Rajo Alam yang dibakar Belanda pada tahun 1804. Bangunan ini terdiri dari 11 gonjong, 72 tonggak dan 3 lantai, objek wisata ini dilengkapi dengan surau, tabuah, rangkiang patah 9. Istano Basa Pagaruyung dilengkapi dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan warna ukiran mempunyai falsafah sejarah dan budaya Minangkabau

Istano Basa Pagaruyung yang terbakar akibat sambaran petir pada Hari Selasa,  27 Februari 2007   pukul 19.10 WIB lalu, dibangun kembali tetapi bangunannya belum rampung.Istano Basa Pagaruyung adalah nama tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya. Konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat biasa.Dimasa kerajaan Minangkabau Istana Basa Pagaruyung memainkan peran ganda; sebagai rumah tempat tinggal keluarga kerajaan dan sebagai Pusat Pemerintahan Kerajaan Minangkabau yang dipimpin oleh seorang raja yang dikenal dengan “ RAJO ALAM ” atau “ RAJA DIRAJA KERAJAAN MINANGKABAU ” Kepemimpinan Rajo Alam dikenal dengan “Tali Tigo Sapilin” dan Pemerintahannya dikenal dengan “ Tungku Tigo Sajarangan”.

Istano Basa berarti istana yang besar atau agung. Istana Raja Alam ini terus menggali beberapa modifikasi dimana istana yang pertama berada di Puncak Bukit Batu Patah (Bukit yang berada dibelakang bangunan istana yang sekarang) kemudian pindah ke Ranah Tanjung Bungo Pagaruyung dan terakhir di Gudam.Istano Basa Pagaruyung yang ada sekarang merupakan duplikat dari Istano yang dibakar oleh Belanda pada tahun 1804. Istano basa Pagaruyung dibangun kembali pada tahun 1976 atas pemikiran pemerintah dalam rangka melestarikan nilai – nilai adat, seni dan budaya serta sejarah Minangkabau

Arsitektur bangunan ini memperlihatkan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Rumah Gadang lainnya yang terdapat di Minangkabau dimana bentuk fisiknya dilengkapi ukiran falsafah dan budaya Minangkabau. Selain itu, Istano Basa juga dilengkapi dengan Surau, tabuah larangan. Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuh.

Batu Tapakan terletak dibawah jenjang dan berfungsi sebagai tempat mencuci kaki sebelum naik keatas rumah (Istana). Disini juga disediakan sebuah “Guci” yaitu tempat air dan dilengkapi dengan gayung air (cibuak)

Singasana (Pelaminan Bundo Kanduang)
Terletak di lantai satu sejajar dengan pintu masuk. Disini terpajang photo Raja Pagaruyung terakhir yaitu Sultan Alam Bagagarsyah. Singasana ini dilingkari dengan tirai yang terjuntai disisi kanan, kiri dan depan. Disinilan Bundo Kanduang duduk sambil melihat – lihat siapa yang datang atau yang belum datang apabila ada rapat dan mengatur segala sesuatu diatas rumah.

Bilik (Kamar)
Bilik – bilik ini dihuni oleh putri – putri raja yang sudah menikah (berkeluarga). Bilik pertama atau yang paling kanan dihuni oleh putri raja yang sudah menikah dan seterusnya dihuni oleh adik – adik yang sudah menikah pula. Istana Basa Pagaruyung mempunyai 9 ruang; satu ruangan digunakan sebagai tempat jalan kedapur yang disebut dengan ” Selasar”. Bilik pertama kita mulai dari kanan waktu anda masuk ke rumah (Istano). Sebelah kanan tersebut juga merupakan ” Pangkal Rumah” dan bilik terakhir yang berda disebelah kiri disebut juga ”Ujung Rumah”

Anjuang Rajo Babandiang
Anjuang Rajo Babandiang berada dibagian kanan atau pangkal rumah (Istano) dan mempunyai 3 langgam (tingkat) yang berfungsi sebagai tempat sidang pada langgam pertama, tempat beristirahat pada langgam kedua dan tempat tidur raja pada langgam ketiga.

Anjuang Perak
Anjuang Perak berada disebelah kiri atau ujung istana yang berfungsi sebagai tempat Bundo kanduang (Ibu Suri) mengadakan rapat yang bersifat kewanitaan pada langgam pertama, sebagai tempat beristirahat pada langgam kedua dan tempat tidur Ibu Suri pada langgam ketiga.

Bandua Tangah
Bandua ini berada di depan bilik (kamar) Bandua yaitu bagian yang ditinggikan dari lantai yang berfungsi sebagai tempat keluarga/ kerabat dari pihak putri raja yang mendiami masing – masing bilik (kamar).

Bandua Tapi
Berada di depan dari Bandua Tangah yang berfungsi sebagai tempat Cerdik Pandai dan Alim Ulama dalam rapat – rapat. Posisi duduk Ninik Mamak, Cerdik Pandai dan Alim Ulama membelakangi bilik (kamar).

Tango
” Tango” sebutan lainnya dalah umbul –umbul yang bermacam warna yang terpajang pada sebuah peti bunian. Tango berfungsi sebagai tanda mata pelengkap atau cendera mata Raja kepada tamunya. Kalau dari unsur Ninik Mamak, Raja akan memberikan Tango yang berwarna hitam, dari unsur Alim Ulama akan mendapatkan warna Putih, dari unsur laskar akan mendapat warna kuning emas, dari raja kecil akan mendapat warna kuning muda, sedangkan dari unsur pejabat/ Sekretaris/ Pegawai akan mendapat warna ungu.


Sedangkan Peti Bunian tersebut digunakan sebagai tempat senjata atau atribut para tamu.
  • Anjuang Paranginan

Anjuang ini berada di lantai dua yang berfungsi sebagai tempat Putri Raja yang belum menikah (gadis pingitan) dan perlengkapannya.
  • Mahligai

Mahligai berada di lantai tiga yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat – alat kebesaran Raja seperti Mahkota Kerajaan yang dahulunya disimpan dalam sebuah peti khusus yang dinamakan Aluang Bunian. Apabila ada acara tertentu alat – alat kebesaran tersebut dikeluarkan dari tempatnya (Aluang Bunian)
  • Tanjuang mamutuih

Di lokasi ini terdapat sebuah pohon beringin yang dilingkari oleh batuan yang tersusun rapi. Lokasi ini berfungsi sebagaitempat bermain – main anak raja seperti main layang – layang.
  • Pincuran Tujuh

Letaknya di belakang dapur yang merupakan tempat pemandian keluarga raja. Tapian tampek mandi atau pemandian ini mempunyai tujuh buah pincuran yang tebuat dari batang sampir dan dilengkapi dengan jamban tradisional
Unsur Penunjang Istano Basa Pagaruyung
  • Dapur

Dapur mempunyai dua ruangan. Ruangan sebelah kanan berfungsi sebagai tempat memasak dengan perkakas atau alat – alat dapur yang serba tradisional. Ruangan sebelah kiri berfungsi sebagai tempat para dayang yangberjumlah dua belas orang.
  • Surau

Surau terletak dibelakang Istano yang berfungsi sebagai tempat shalat, belajar mengaji (membaca Alqura’n) dan tempat tidur putra raja yang telah akil baliqh atau telah berumur 7 tahun keatas. Disamping mengaji, disinilah mereka dididik tentang Undang – Undang Adat, hukum syarak, sejarah, seni budaya dan bela diri.
  • Rangkiang Patah Sembilan

Berda di pekarangan Istano yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi. Selain itu fungsi rangkiang di Sitanao adalah sebagai simbol kemakmuran dan kekuatan Alam Minangkabau
  • Tabuah Larangan

Ada dua buah Tabuah Larangan di Istano. Tabuah pertama bernama Gaga Di Bumi yang dibunyikan apabila terdapat peristiwa yang besar seperti bencana alam, kebakaran, tanah longsor dsb. Tabuah kedua bernama Mambang Diawan yang dibunyikan untuk memanggil Basa Nan Ampek Balai ( Dewan Empat Menteri) yaitu Tuan Titah di Sungai Tarab, Tuan Kadi di Padang Ganting, Tuan Indomo di Saruaso, Tuan Mankudun di Sumanik, Tuan gadang di Batipuh serta Tigo Selo (Raja Alam, Raja Adat, Raja Ibadat) untuk mengadakan rapat.
  • Taman Istano Basa

Taman Istano Basa mewakili dan melambangkan semua potensi dan fasilitas daerah dimana Minangkabau berada agar tampil blebih terkenal, lebih dihormati, lebih dikagumi, lebih cemerlang, lebih produktif, lebih potensial, lebih berarti dan lebih berdaya guna dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara karena potensi dan fasilitas memperindah Minangkabau dalam arti yang luas.

Istana pagaruyung - batusangkarblogger.blogspot.com

sumber : wikipedia.com, wisatatanahdatar.blogspot. com, batusangkarblogger.blogspot.com
Read more